Minggu, 10 November 2019


Polisi mengamankan 17 tersangka pelaku perjudian dan produsen miras ilegal. Penangkapan ini dilakukan saat operasi untuk menciptakan situasi Jatim kondusif.

Kabag Binopsnal Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol I Gusti Ketut mengatakan pelaku produsen miras sangat membahayakan masyarakat. Menurutnya, banyak korban berjatuhan akibat menenggak miras oplosan.

Penangkapan 17 pelaku ini dari operasi yang dilakukan selama dua pekan terakhir. Sedangkan untuk, tindak pidana prostitusi, Gusti mengatakan belum ada penangkapan.

"Dua minggu terakhir ini Polda Jatim melaksanakan kegiatan operasi. Alhamdulillah hasilnya sebagaimana rekan-rekan lihat di sini. Jadi yang ada di belakang kita ada 17 tersangka mereka pelaku judi casino dan juga penjual miras," imbuhnya.

Selain itu, Gusti juga mengamankan ribuan botol barang bukti miras ilegal. Miras Oplosan ini disita dari rumah pelaku yang diproduksi secara home industry.

Sementara mengenai kasus perjudian, Polda Jatim meringkus beberapa bandar situs judi dari berbagai wilayah operasi seperti Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Tulingagung dan Ngawi.

Selain itu, Gusti juga mengamankan ribuan botol barang bukti miras ilegal. Miras Oplosan ini disita dari rumah pelaku yang diproduksi secara home industry.

Sementara mengenai kasus perjudian, Polda Jatim meringkus beberapa bandar dari berbagai wilayah operasi seperti Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Tulingagung dan Ngawi.

"Ini bandar dadu yang kita amankan, biasanya mereka melakukan kegiatan di wilayah Sidoarjo, Pasuran, Malang, Jombang, Lamongan dan Probolonggo," ucap Gusti.



Sabtu, 02 November 2019


Banda aceh,-Empat sopir di Aceh dicambuk masing-masing enam kali setelah tepergok bermain Situs Judi di terminal. Mereka dieksekusi setelah dua bulan mendekam di penjara.

ksekusi cambuk terhadap SA, AZ, SO, dan MU digelar di halaman Masjid Babuttaqwa Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/10/2019). Mereka dihadirkan secara bergantian menghadap algojo.

Proses uqubat cambuk disaksikan sejumlah warga. Keempat terpidana ini divonis bersalah oleh Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh karena bermain judi Bola Online di Terminal L300 di Batoh, Banda Aceh.

Mereka ditangkap beberapa waktu lalu oleh polisi syariat saat tengah asyik berjudi. Dalam penangkapan itu, disita barang bukti berupa uang Rp 210 ribu serta 27 batu domino.

Selama menjalani persidangan, keempatnya mendekam di penjara. Setelah diperiksa, mereka diadili. Majelis hakim memvonis mereka masing-masing delapan kali cambukan.

Namun, karena sudah mendekam di penjara selama dua bulan, hukuman cambuk mereka dikurangi masing-masing dua kali. Untuk diketahui, satu kali cambukan dihitung 30 hari penjara.

Semoga ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa apa pun yang kita lakukan ada konsekuensinya, terlebih lagi apabila melanggar nilai-nilai dalam ketentuan syariat Islam," kata Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Muzakir dalam sambutannya.

Menurutnya, hukuman cambuk tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menegakkan syariat Islam. Siapa pun yang melanggar qanun syariat Islam akan dikenai hukuman cambuk.

"Banda Aceh sebagai miniatur Aceh harus menjadi terdepan dalam menerapkan syariat Islam," jelasnya.                             

Kamis, 31 Oktober 2019


Jakarta,-Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyebut ada keuntungan dari sistem e-budgeting yang dikritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sistem itu membuat publik bisa mengetahui kejanggalan anggaran.
"Aku sudah nggak mau komentar, sudah lupa. Yang pasti karena e-budgeting, semua orang mau tahu pengeluaran uang APBD DKI, bisa dapatkan data dari pembelian pulpen sampai Aibon, sampai UPS (uninterruptible power supply),"
Bagi Ahok, sistem itu akan bermasalah jika ada niat korupsi sehingga mereka bisa menaikkan anggaran hingga menghasilkan anggaran yang aneh.
"Sistem itu berjalan baik jika yang input datanya tidak ada niat mark up, apalagi maling. Untuk mencegah korupsi, hanya ada satu kata, transparansi sistem yang ada," ujar Ahok.
Partai Solidaritas Indonesia menyoroti anggaran lem Aibon senilai Rp 82 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat. Lalu, anggaran ballpoint Rp 124 miliar jadi pertanyaan PSI.
"Selain anggaran lem Aibon tersebut, Fraksi PSI Jakarta juga menemukan adanya usulan anggaran pengadaan ballpoint sebesar Rp 124 miliar di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, 7.313 unit komputer dengan harga Rp 121 miliar di Dinas Pendidikan, dan beberapa unit server dan storage senilai Rp 66 miliar di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik," kata anggota DPRD DKI Fraksi PSI, William Aditya Sarana, dalam keterangan pers tertulis, Rabu (30/10).
Sementara itu, Anies menilai masalah penganggaran sudah terjadi selama bertahun-tahun dan pangkalnya adalah di sistem. Dia merasa mendapat 'warisan'.
Baca juga: Sindiran Anies ke PSI Soal Anggaran: Orang Baru Manggung dan Beratraksi
"Kan ditemukan juga di era-era sebelumnya. Selalu seperti ini. Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini. Karena saya menerima warisan nih, sistem ini. Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya," ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/10).
Dia mengaku telah meneliti anggaran itu satu per satu dengan anak buahnya. Tapi dia memilih tak memarahi anak buahnya di depan publik gara-gara usulan anggaran aneh bisa muncul di KUA-PPAS.
"Sebenarnya kelihatan keren sih marahin anak buahnya, tapi bukan itu yang saya cari, tapi yang saya cari adalah, ini ada masalahnya ini harus dikoreksi karena mengandalkan manual," kata Anies.




Rabu, 30 Oktober 2019


Tidak semua perampok berperilaku kasar, peristiwa di Kota Piaui, Brasil, ini setidaknya bisa menjadi bukti. Seorang perampok menolak mengambil barang berharga milik seorang perempuan lanjut usia saat mereka beraksi di apotek.
Tak hanya itu, seorang pelaku mencium kening perempuan tersebut saat rekannya menguras uang dari mesin kasir apotek.
Pemilik apotek, Samuel Almeida, seperti dikuti dari Daily Mail, Sabtu (26/10/2019), mengatakan, dua pria berbekal senjata api menyatroni tokonya pada 15 Oktober 2019. Mereka masuk di siang bolong lalu berteriak, perampokan. Petugas kasir diminta menyerahkan semua uang dalam mesin.
Saat kejadian, perempuan lansia yang merupakan warga setempat dan langganan apotek, menawarkan uangnya kepada salah seorang perampok. Namun pelaku menolak.
Dalam rekaman CCTV yang diunggah di akun YouTube Infosaj, salah seorang perampok terlihat menepuk bahu perempuan lansia itu seolah-olah mencoba menenangkannya, sebelum mencium kening.
Sementara itu rekannya membekuk petugas kasir dan memintanya berlutut agar tak berbuat macam-macam.
Almeida sudah melaporkan perampokan ini ke polisi, namun sejauh berita ini dimuat belum menunjukkan hasil.
Identitas perampok belum bisa dipastikan. Wajah mereka bisa terlihat meski menggunakan helm. Mereka dilaporkan menggasak uang tunai 240 dolar AS.


Selasa, 29 Oktober 2019


Suka main Situs Judi, Ahwan Harisman (25), masyarakat Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding,Tuban nekat mengambil dua ekor sapi punya masyarakat tetangga kampungnya. Sekarang Ahwan harus punyai urusan dengan polisi sesudah diamankan dua hari saat insiden.

Polisi sangat terpaksa melumpuhkan aktor dengan timah panas sebab menantang waktu akan diamankan. Waktu dikeler, pria bujang ini cuma dapat menunduk malu, dia akui sudah hampir setahun suka main judi online.

 tidak punyai uang serta ingin terus berjudi karena itu dia nekat mengambil sapi punya Utomo (40), masyarakat Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding,Tuban.
"Senang main judi Bola Online, jadi uangnya ini bikin main judi . Jika sapinya saya jual di pasar hewan," tutur Ahwan di Polres Tuban, Selasa (9/7/2019)
Sekalian kadang-kadang meredam rasa sakit di kakinya, Ahwan akui lakukan laganya satu orang diri. Waktu larut malam datang, dia nekat masuk kandang punya korban serta sapi itu dibawa ke satu pasar hewan dengan jalan kaki.
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono,memperjelas bila Ahwan perlu waktu tidak lama untuk mengambil sebab Ahwan nyatanya resedivis yang pernah diberi hukuman dalam masalah sama.
"Terduga ini terpakasa ditembak kakinya sebab waktu akan diamankan di dalam rumah calon mertuanya ia menantang anggota kita" jelas Nanang, Selasa (9/7/2019).
Nanang menjelaskan sapi induk serta anaknya di jual pada harga lumrah atau normal di market yaitu seharga Rp 12 juta.
"Untuk sapi yang kita dapatkan kelak kita berikan ke pemilik. Walau baru satu yang dapat ditangkap. Oleh aktor di jual pada harga normal yaitu 12 juta di pasar hewan Tuban" kata Nanang.
Selain itu, tidak hanya aktor pencurian sapi, Resmob Macan Ronggolawe membekuk dua aktor curanmor yang hasil curiannya di jual dengan kanibal lewat sosial media.
Dua aktor itu Rahmadi Mulyaman (40), asal Desa Ketapang, Kecamatan Ketanga, Bandung serta Ahmad Fauzi (36), asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Ke-2 aktor dilumpuhkan oleh petugas kakinya sebab menantang waktu diamankan

Senin, 28 Oktober 2019


Kematian Fani (26) yang ditemukan dengan kondisi pisau menancap di perut terungkap. Atas beberapa kejanggalan yang ada, polisi mengungkap bahwa korban bunuh suaminya sendiri, Rendi (32).
Fani dihabisi saat tengah tidur di kamar rumahnya, di perumahan karyawan Afdeling Dampar PTPN XII, Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari, Jember. Rendi kemudian berupaya membuat kematian Fani seolah-olah akibat aksi bunuh diri.
Namun upaya itu tidak berhasil. Pembunuhan terungkap dari kecurigaan polisi terhadap kondisi TKP dan keterangan Rendi sendiri.
"Setelah penemuan mayat korban itu, kita langsung melakukan penyelidikan secara maraton. Dari situ kita temukan sejumlah kejanggalan. Kemudian kita simpulkan pelakunya adalah R (Rendi, red) suami dari korban ini," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal, Senin
Menurut Alfian, sedari awal keterangan suami korban tidak sinkron ketika polisi melakukan kroscek. Saat istrinya ditemukan tewas, Rendi mengaku keluar rumah untuk mengirim paket sekaligus membelikan obat untuk istrinya.
"Namun setelah kita telusuri, pengiriman paket seperti yang diungkapkan tersangka ternyata tidak ada. Kemudian kita juga lakukan pengecekan ke apotek, juga tidak ada," jelas Alfian.
Kejanggalan lain, lanjut Alfian, adalah boneka Teddy Bear yang berada di atas perut korban. Analisa polisi, sangat tidak mungkin orang melakukan bunuh diri dan kondisinya sekarat, masih berpikir untuk menutupi dengan boneka sebesar itu.
"Bonekanya kan cukup besar, jadi sangat tidak mungkin kalau korban bunuh diri kemudian menutup pisaunya dengan boneka itu," katanya.
Menurut Alfian, sebelum melakukan pembunuhan, tersangka yang bekerja sebagai petugas keamanan di perkebunan itu pamit pulang lebih dulu sekitar pukul 03.00 WIB. Setibanya di rumah, korban dan tersangka sempat membahas persoalan rumah tangga.
"Bahkan tersangka dan korban ini sempat bercanda hingga akhirnya korban tertidur," kata Alfian.
Saat tidur itulah, tersangka mengambil pisau penghabisan di atas lemari. Dengan menggunakan tangan kirinya, tersangka menghunjamkan pisau itu ke perut korban sebanyak satu kali.

"Supaya tidak berteriak, tersangka menutup korban dengan bantal ini di bagian wajahnya," katanya.
Aksi pembunuhan itu, menurut Alfian dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB. Usai melakukan aksinya, tersangka kemudian menutup perut korban yang tertusuk pisau dengan boneka Teddy Bear warna biru. Agar muncul kesan korban bunuh diri, tersangka juga mengirim pesan WA kepada Renda (adik tersangka) yang berisi permintaan maaf. Pesan WA dikirim tersangka melalui HP korban
"Padahal yang ngetik permintaan maaf itu adalah tersangka sendiri dengan menggunakan HP milik korban," kata Alfian.
Setelah kejadian itu, tersangka keluar dan mengunci pintu. Kunci pintu rumah itu oleh tersangka dilekatkan ke kunci motor yang ada di luar rumah.
"Mau membuat alibi seolah-olah tersangka saat kejadian tidak ada di rumah," kata Alfian.
Setelah meninggalkan rumah, tersangka menghubungi kakak iparnya, Suhartati dan adiknya Renda untuk mendatangi korban. Saat itu tersangka beralasan hendak menanyakan jenis obat yang akan dibeli. Karena menurut versi tersangka, korban ditelepon nggak diangkat dan pesan WA juga tak dibalas.
"Kemudian kedua saksi yakni Suhartati dan Renda ini mendatangi rumah korban. Saat itulah korban ini ditemukan meninggal dengan kondisi perut tertancap pisau," pungkasnya.


Polisi bongkar jaringan Situs Judi di Banyuwangi. Mulai operator, pengedar, pengepul sampai sang Bos diamankan.

Omset Agen Judi Bola yang dibongkar ini sampai Rp 250 juta perbulan. Lima orang yang diringkus mempunyai peranan semasing. IS (33) jadi operator, RF (58) serta IAW (35) pengepul, MS (63) pengedar, serta sang Bos MNW (43).

Ke lima terduga itu adalah masyarakat Kecamatan Banyuwangi. Mereka diamankan di tempat serta waktu yang berlainan. Serta, MNW sang bos judi online sempat bersembunyi di luar kota.

Kapolsek Banyuwangi, AKP Ali Masduki menerangkan, seputar dua minggu waktu lalu Team Satreskrim tangkap dua orang pengepul RF (58) serta IAW (35). Hasil dari kontrol, sangkaan terdapatnya jaringan dalam masalah ini juga menyodok serta ditingkatkan.

Dapat dibuktikan, seputar satu minggu waktu lalu operator judi Bola Online (33) yang bertindak jadi operator diamankan di bilangan Kecamatan Banyuwangi. Penangkapan, IS, dipakai Satreskrim untuk memancing bandar atau bos judi online.

"Dari operator ini kita ketahui siapapun yang menyetor. Selanjutnya kita bisa 8 orang pengepul serta sukses tangkap 5 orang ini terhitung bandarnya," papar AKP Ali di Mapolsek, Senin (28/10/2019).

"Modusnya dari konsumen di mengumpulkan oleh beberapa orang ini selanjutnya disetor melalui operator dengan online ke bandar," tegasnya.

Dari ke lima terduga itu, sang bandar atau bos judi online diamankan pada tanggal 11 Februari. Hasil dari kontrol judi online ini sudah bekerja sepanjang 3 tahun di Banyuwangi.

"Pemakainya beberapa macam hampir di semua daerah Banyuwangi. Sebab pengepul fokusnya di sini," paparnya.

Untuk tanda bukti yang ditangkap, uang tunai Rp 2,9 juta, 2 unit laptop, buku tafsiran mimpi, beberapa unit handphone, serta ATM. Ke lima terduga itu dijaring klausal 303 KUHP.

"Jika lihat modusnya disangka ini jaringan, hingga kita bangun sebab nunggu nomor dari Singapura. Mungkin saja disetorkan ke luar kota," pungkasnya.

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget